Senin, 02 Mei 2011

Kronologi Pembebasan MV Sinar Kudus

MV Sinar Kudus telah lepas dari tangan perompak Somalia setelah tebusan miliaran rupiah dibayarkan. TNI yang memantau pembebasan itu menghabisi 4 perompak Somalia saat kapal kargo itu telah memasuki perairan internasional.



Berikut kronologi pembebasan MV Sinar Kudus yang disampaikan oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dalam jumpa pers di Puspen Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (2/5/2011).

Tanggal 16 Maret 2011
MV Sinar Kudus dibajak. Selanjutnya digunakan sebagai kapal induk pembajak untuk beroperasi ke utara sampai Teluk Oman.

Tanggal 17 Maret 
Presiden SBY menerima laporan soal pembajakan MV Sinar Kudus.

Tanggal 18 Maret pukul 11.00 WIB 
Presiden memberikan perintah langsung operasi pembebasan terhadap ABK MV Sinar Kudus

Pukul 14.00 WIB
Rapat khusus Kemenko Polhukam untuk membahas alternatif pembebasan. Hasilnya yakni negosiasi terus dijalankan dan operasi militer disiapkan.

Pukul 19.00 WIB,  diputuskan untuk bertindak.
Pertama, membebaskan kapal dengan operasi khusus bila kapal Sinar Kudus di tengah laut. Kedua, menyiapkan rencana cadangan bila kapal telah turun jangkar di wilayah Somalia dengan mempelajari perkembangan. Tiga, mengirimkan 2 kapal fregat dan pasukan khusus.

Tanggal 19 Maret
Panglima TNI menerima persetujuan dari Presiden tentang kekuatan yang akan dilibatkan yakni terdiri dari 2 kapal fregat, 1 helikopter, pasukan khusus dari marinir, Kopassus, dan Kopaska.

Tanggal 20 Maret
Penyiapan kapal dan pasukan.

Tanggal 21 Maret
Paparan rencana operasi dan menerima keputusan Presiden.
- 2 fregat dan heli diberangkatkan dari Jakarta
- Pasukan khusus dari Jakarta menggunakan pesawat TNI AU dan bergabung dengan kapal di Colombo.
- Komando dari keputusan 'go' atau 'no go' dari Presiden.
- Pembebasan dilakukan saat kapal sedang berlayar.

Tanggal 23 Maret, pukul 18.00 WIB
2 fregat dan helikopter berangkat dari Jakarta.

Tanggal 29 Maret 
2 Kapal tiba di Colombo, menerima pasukan khusus dan bekal ulang.

Tanggal 30 Maret
2 fregat berangkat dari Colombo ke Somalia. Informasi terakhir yang diterima kala itu, MV Sinar Kudus telah turun jangkar di perairan Somalia. Namun ada kemungkinan masih digunakan sebagai kapal induk.

Tanggal 4 April
Pasukan Gugus Tugas tiba di Somalia dan pengumpulan data dan rencana cadangan yakni pertama, hasil deteksi dari helikopter yang diterbangkan dilaporkan ada 8 kapal negara lain yang dibajak.

Kedua, belum ada negara lain yang membebaskan sandera saat saat kapal telah turun jangkar.

Ketiga, pada umumnya ABK yang disandera sering dipindah dan jumlahnya di kapal tidak lengkap.

Keempat, setiap kapal yang dibajak dijaga pasukan keamanan.

Kelima, ada 15-20 kelompok perompak yang terorganisir. Yang setiap kelompoknya terdiri dari 30 anggota.

Keenam, kapal-kapal di turun jangkarnya di kota yang mayoritas perompak. Tidak ada akses langsung untuk melaporkan perkembangan setiap saat.

Tanggal 6 April
Satgas ke Pelabuhan Oman, Salalah, untuk bekal ulang

Tanggal 12 April 
Antisipasi Sinar Kudus keluar dari perairan Somalia

Tanggal 13 April
Negosiasi mendapatkan titik terang yakni penindakan disesuikan dengan tebusan. Harus dipastikan mendapat jaminan keselamatan ABK. Kemudian pada saat pelepasan akan dilaksanakan tindakan militer terhadap perompak.

Tanggal 18 April
Rapat terbatas di Bogor untuk menyelamatkan sandera lalu pengejaran terhadap perompak yakni dengan operasi militer. Selain itu aksi serentak dengan kekuatan 1 LPD, 1 heli, Kopassus, Kostrad, marinir serta pelibatan Sandi Yudha pimpinan Dankormar.

Tanggal 21 April 
Penambahan kekuatan diberangkatkan ke Jakarta menuju Somalia.

Tanggal 27 April
Presiden mencermati kebijakan dan permintaan bebaskan dan selamatkan ABK, laksanakan aksi militer terhadap elemen perompak, mengawal MV Sinar Kudus sampai ke Oman

Tanggal 28 April
Rencana pengantaran uang tebusan dibatalkan karena ada pimpinan perompak menaikkan jumlah yang disepakati.

Tanggal 30 April
Pengantaran uang tebusan menggunakan pesawat dispanser. Tebusan dibawa ke MV Sinar Kudus untuk dicek asli atau tidak. Lalu dibagi ke perompak, investor, tokoh informal 10 persen, dan penjaga 10 persen. Perhitungan dilakukan di kapal hingga malam.

Tanggal 1 Mei
Paginya, perompak turun dari MV Sinar Kudus. Setelah tidak ada lagi perompak, baru dilakukan aksi tindakan militer pengamanan untuk melakukan pengejaran perompak. Karena perompak tahu tindakan itu, perompak ikut menyerang. Akhirnya terjadi baku tembak.

4 Perompak terkena tembakan dan jatuh ke laut. Tidak ditemukan mayatnya di laut. Hanya speedboatnya yang berhasil ditemukan dan dibawa ke Indonesia.

Setelah itu, TNI mengecek keamaan MV Sinar Kudus dan sterilisasi perompak dan bahan peledak. Setelah diketahui aman, kapal dibawa ke Oman dikawal dengan 2 fregat.

Tanggal 4 Mei
Satgas, kapal LPD (Landing Platform Deck), dan pihak militer lainnya melakukan konsolidasi di Oman.

Dengan adanya kejadian ini, lanjut Agus, setiap kapal yang melintasi daerah rawan,  akan dikawal 2 fregat. Untuk pembebasan MV Sinar Kudus ini, opsi nego dan operasi militer sudah direncanakan sehingga penyelamatan bisa dilakukan sebaik-baiknya.

"Kami berterima kasih kepada para prajurit karena semua kegiatan sudah kita laksanakan sesuai tahapan-tahapan," ungkapnya.

(gus/nrl)

Sumber: http://www.detiknews.com/read/2011/05/02/163840/1630634/10/kronologi-pembebasan-sinar-kudus-uang-tebusan-dihitung-hingga-malam?9911022

Sumber image: http://a7x.web.id/uncategorized/mv-sinar-kudus.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar